SAKA WIRA KARTIKA KODIM 0304/AGAM

1.800 Pramuka Malaysia dan Indonesia Jambore di Istano Basa Pagaruyung

PadangKini.com | Selasa, 08/06/2010, 19:08 WIB PADANG--Lebih 1.800 pramuka dari Malaysia yang disebut ‘pengakap' dan pramuka Indonesia mengikuti ‘Jambore Budaya Serumpun' di halaman belakang Istano Basa Pagaruyung, Tanahdatar selama 5 hari, 8-12 Juni 2010.

Jambore Budaya Serumpun ini dibuka Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, Selasa (8/6/2010) pagi. Dalam kesempatan itu Menteri juga menandatangani prasasti perangko ‘Jambore Budaya Serumpun'.

Hadir Ketua Pesuruh Jaya Pengakap Negara Malaysia Dato H. Kaharudin bin Mu'min, Ketua Menteri Malaka Dato Mohammad Ali bin Mohammad Rustam, dan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Azrul Azwar.

Kepala Dinas Pariwisata Tanah Datar Alfian Jamrah mengatakan, Jambore Budaya Serumpun baru pertama kali digelar di Indonesia.

"Awalnya kita usulkan karena melihat pergesekan hubungan Indonesia-Malaysia akhir-akhir ini, melalui jambore yang diikuti generasi muda kita coba untuk memperbaiki hubungan Malaysia-Indonesia," katanya.

Apalagi, katanya, Minangkabau dan Malaysia adalah negeri serumpun. Karena pada 1773 Raja Negeri Sembilan didatangkan dari Kerajaan Pagaruyung.

Jambore Budaya Serumpun didanai Rp4 miliar dari berbagai sumber. Di antaranya Kwarnas Gerakan Pramuka Rp590 juta, Kemeterian Budaya dan Pariwisata Rp187,63 juta, Kwarda Sumatera Barat Rp360 juta, APBD Tanah Datar Rp1,938 miliar, dan biaya dari masing-masing peserta selama mengikuti Jambore sebesar Rp750 ribu per orang.

Jambore ini diikuti pramuka penggalang usia setara pelajar SLTP. Dari Malaysia hadir 680 Pengakap dan Pandu Putri Malaysia dari 13 negara bagian. Sedangkan dari Indonesia diwakili 1.100 pramuka utusan provinsi se-Sumatera. Ditambah pendamping atau pembina.

"Karena ini Jambore Budaya lebih banyak acara budayanya seperti seminar budaya serumpun, pameran, karnaval budaya, dan menyaksikan acara Lomba Pacu Jawi (pacu sapi) khas acara tradisional di Tanah Datar," kata Alfian. (ynt)